Selasa, 12 Februari 2008

Bajaj baru, langit pun biru


Berita ini Musafir susun guna memenuhi tugas sebagai peserta MJS (majelis jurnalistik sabili). Naskah dikutip apa adanya, alias belum dikoreksi oleh bapak Rivai hutapea, salah seorang wartawan senior majalah islam sabili. Yang pada akhirnya di kritik habis-habisan...cape' deh (namanya aja proses belajar! harus tahan banting.. he.he ..)

BAJAJ BARU, LANGITPUN BIRU
Bajaj pendatang baru sejalan dengan program langit biru

Dibandingkan dengan generasi pendahulunya, bajaj BBG (bahan bakar gas) memiliki banyak kelebihan. Tidak bising, halus, dan cepat adalah ciri khas bajaj ini, "pokoknya lebih unggul deh..!" ungkap bapak Marning, mantan supir bajaj edisi lama yang telah beralih pada bajaj barunya sejak sebulan yang lalu.



Fasilitas seperti speedometer, led netral, Rpm meter, lampu sen membuat sopir bajaj BBG merasa lebih dimanjakan lagi. Dari segi penghasilan, ayah tiga anak ini mengakui adanya peningkatan cukup signifikan . Dari rata-rata pemasukan bersih Rp. 20.000,- sampai Rp. 30.000,- perharinya, meningkat menjadi rata-rata Rp. 40.000,- sampai Rp. 50.000,- perhari. Peningkatan tersebut disebabkan BBG (Bahan Bakar Gas) yang jauh lebih murah dari pada BBM (Bahan Bakar Minyak). Dengan pengisian 9 liter BBG senilai Rp. 17.000,- , bajaj bermesin 4 tak ini mampu beroperasi seharian penuh, dibanding dengan pengisian 9 liter BBM, harganya bisa mencapai Rp. 50.000,-.

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan bajaj berkecepatan maximum 80 km per jam ini, adalah banjir merupakan kendala utamanya, mesin akan segera mati jika sampai kemasukan air. Selain itu, diperlukan keterampilan khusus bagi seorang supir BBG jika hendak memutar balik bajajnya, "kalo mau belok, kedepan dulu, baru mundur, putar lagi.."gumam pria asal Majalengka, Jawa barat itu. Tapi kelemahan ini seakan terkubur oleh banyaknya keistimewaan yang dimiliki, dan cukuplah bebas polusi adalah mamfaat terbesar bagi masyarakat DKI jakarta.
Maka tidak heran jika kemudian bajaj BBG mendapat dukungan penuh pemda DKI Jakarta, karena sejalan dengan program langit biru, feeder transfortasi massal dan peraturan pemerintah no.20 tahun 05 tentang pengendalian pencemaran udara. Selain dukungan tersebut,pemerintah diharapkan berperang aktif dalam mewujudkan cita-cita itu. Memperbanyak SPBG yang saat ini hanya terdapat pada 4 tempat di DKI jakarta, serta menambah subsidi pengadaan bajaj BBG, karena Berbadrol 36 juta per unitnya, membuat para pengusaha bajaj berpikir dua kali untuk menggati bajaj lama mereka.
By Hendra Wijaya

Baca Juga



2 Comments:

Anonim said...

sebenarnya saya suka angkutan bajaj ato bemo ini, kecil2 gesit. cuman suaranya itu bikin bising :D

ibnu mengatakan...

@lady :Bajaj versi baru (bbg) di jamin bebas polusi suara.. he he.:D

Posting Komentar

Terimah kasih atas kunjungan anda, Sahabat blogger jg dapat meninggalkan jejak di BUKU TAMU atau di shoutbox. wassalam

Subscribe

RSS Feed (xml)

Credits

Skin Design By:
Free Blogger Skins
Modif Design By:
Catalog Tutorial

Powered by Blogger

 

Search Engine Submission - AddMe